Minggu, 08 November 2020

Lab. 19 ECMP

 ECMP adalah singkatan dari Equal Cost Multi Path yang merupakan metode load balancing yang kerjanya adalah melakukan pemilihan jalur keluar secara bergantian pada gateway, contoh kita mempunya 2 koneksi dan dengan ECMP maka kedua jalur koneksi tersebut akan dilewatkan beban yang sama. ECMP dapat membagi beban berdasaarkan perbandingan diantara kedua ISP. Namun, ECMP dengan kernel Linux forwarding table akan mengalami refresh setiap 10 menit, sehingga menyebabkan sering terjadi disconnection. 


Langkah-langkah konfigurasinya ECMP adalah sebagai berikut

  1. Kita buat ip dhcp-client terlebih dahulu aga mendapat ip dari masing-masing ISP. 
  1. Setelah itu kita juga buat firewall nat chain srcnat dengan action masquerade ke masing-masing ISP.
  1. Setelah itu kita membuat default route dengan 2 gateway sekaligus dan coba lihat apakah yang kita buat aktif atau belum dan ternyata masih belum. Karena ketika kita membuat ip dchp-client tadi sekaligus membuat ip default routnya dengan gatewaynya langsung.
  1. Agar konfigurasi default route kita tadi menjadi aktif atau bertanda AS maka kita hapus terlebih dahulu yang dynamic bawaan ip dchp-client tadi.

Dan setelah dihapus ternyata flag route default yang kita buat tadi menjadi AS. Setelah itu, kita coba lakukan trace ke google.com untuk mengetahui jalur mana yang dilewati.

Dan ternyata yang dilalui gateway pertama, setelah itu, coba lakukan trace lagi maka jalur yang dilalui akan berganti ke jalur satu nya. 


Lab. 18 Load Balance

 

Load balance adalah Teknik untuk mendistribusikan beban  trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggapan dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Load balancing digunakan pada saat sebuah server telah memiliki jumlah user yang telah melebihi maksimal kapasitasnya. Load balancing ini juga mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih computer, link jaringan, CPU, hard drive atau sumber daya lainnya untuk mendapatkan pemanfaatan sumber daya yang optimal.

Selama ini banyak yang beranggapan salah bahwa dengan menggunakan load balance dua jalur koneksi,  maka besar bandwith yang akan didapat menjadi dua kali lipat dari bandwith sebelumnya menggunakan load balance. Hal ini perlu diperjelas, bahwa load balance tidak akan menambah besar bandwith yang diperoleh, akan tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwith tersebut agar dapat terpakai secara seimbang.  


Adapun yang perlu dipahami kembali dari pentingnya menggunakan Load Balance untuk website atau aplikasi berbasis web lainnya diantaranya :

  1. Waktu respon adalah manfaat terbesar untuk meningkatkan kecepatan akses website saat dibuka. Dengan dua atau lebih server yang saling berbagi beban lalu lintas web, masing-masing akan berjalan lebih cepat karena beban tidak berada pada satu server saja. Ini berarti ada lebih banyak sumber daya yang memenuhi permintaan halaman website.
  2. Dengan load balance akan mewarisi sedikit redudansi. Sebagai contoh, jika website kita berjalan seimbang di 3 server dan salah satu bermasalah, maka dua server lainnya dapat terus berjalan dan pengunjung website kita akan tidak menyadari downtime apapun.

Sedangkan untuk jenis-jenis dari load balance sendiri adalah sebagai berikut:

  1.  Load balancing default:

Teknik menyeimbangkan beban bandwith ke dua atau lebih saluran internet yang ada, jadi tiap saluran dapat dimanfaatkan secara efisien. Alur trafik akan diatur sedemikian rupa berdasarkan beban masing-masing koneksi secara merata.

  1. Fail-over:

Teknik pengalihan jaringan, sebenarnya ini bukan termasuk jenis load-balancing namun, Teknik ini sering dipakai berdampingan dengan Teknik load balancing. Cara kerja Teknik ini mengalihkan jalur traffic jika jalur normal yang dipakai sedang mati dan akan dialihkan ke jalur traffic yang masih hidup.

  1. Load balancing Persistence:

Teknik load balancing dengan tambahan fitur untuk pengalihan jalur secara konsisten. Misalnya, kelompok IP A akan dilewatkan ke jalur ISP 1 dan kelompok IP B akan dilewatkan ke jalur ISP 2.

  1. Bandwith Agreggation:

Teknik penggabungan saluran  internet/WAN menjadi seolah-olah satu saluran saja. Efek bonding bisa menggabungkan dua bandwith, missal ISP 1= 1 Mbps ISP 2 = 1 Mbps, maka hasil dari bonding adalah 2 Mbps. Namun, pada Teknik ini tidak akan mungkin terjadi jika pada ISP tidak support dengan Teknik ini. ISP yang terkait juga harus dikonfigurasi sedemikian rupa.

Sabtu, 07 November 2020

Lab. 17 Fail Over

Fail over adalah system proteksi untuk menjaga apabila link atau jalur utama terganggu secara otomatis akan memfungsikan link cadangan. Dengan adanya jalur cadangan ini maka diharapkan agar jalur internet tetap lancar.

Dan untuk pemahaman berikut contoh implementasinya.


Dari gambar diatas bisa kita lihat router utama kita mempunyai dua jalur internet. Mengapa mempunyai dua ? karena bisa digunakan ketika yang satu terjadi kendala. Berikut contoh konfigurasinya

  1. Kita setting terlebih dahulu ISP nya dengan konfigurasi berikut. 

  2. Begitupun dengan ISP yang satunya. Jika sudah kemudian kita lakukan konfigurasi pada router utama kita. Pertama, kita setting ip secara dhcp-client terlebih dahulu agar router kita mendapat ip dari masing-masing ISP. 

Setelah itu juga setting firewall nat yang mengarah ke kedua ISP.



  1. Kemudian kita buat ip default route yang mengarah ke masing-masing ISP. Namun disini yang kita jadikan jalur utama ISP A yang memiliki gateway 1.1.1.1 dan untuk cadangannya dengan gateway 2.2.2.1 dan supaya router tidak bingung kita bedakan distance nya yang cadangan kita ubah menjadi 2.


  1. Jika sudah membuat ip default route kita coba lihat dengan mengetikan print. 

  2. Dan ternyata ip default route yang kita buat tidak aktif, karena apa ? ya, karena tadi kita menambahkan ip dhcp-client maka otomatis default route yang mengarah ke gateway tersebut juga akan secara dynamic terbuat. Untuk itu, kita hapus terlebih dahulu yang dynamic nya agar yang kita buat berjalan.


  1. Kemudian untuk mengetahui gateway mana yang dilalui, lakukan konfigurasi berikut. 

Dan ternyata jalur utama lah yang dilalui karena gateway tersebut yang aktif. Dan kita coba disable gateway tersebut agar yang dilalui memillih jalur 2.2.2.1

  1. Untuk disable gateway nya kita lakukan konfigurasi berikut. 

  2. Seperti yang anda lihat sekarang yang aktif berubah menjadi gateway cadangan, dan coba kita lakukan trace google.com untuk mengetahui jalur mana yang akan dilalui.

Oke dan ternyata melalui gateway cadangan dan itu tanda konfigurasi fail over kita berhasil.