LAB 9 Switch Vlan Cisco

Vlan adalah singkatan dari Virtual Local Area Network. Vlan secara logis dapat mengelompokkan jaringan untuk memisahkan lokasi jaringan pengguna dari lokasi fisik mereka. Vlan dapat digunakan untuk mempartisi jaringan lokal menjadi beberapa segmen berbeda. Selain itu, Vlan juga digunakan untuk memisahkan port pada switch, jika port tersebut berada pada vlan yang berbeda maka pc yang connect ke port tersebut tidak akan bisa saling berkomunikasi dengan pc yang connect ke port dengan vlan yang berbeda meskipun sudah satu jaringan.

Berikut adalah contoh penerapannya

Pada gambar tersebut semua pc sudah di konfigurasikan dengan alamat IP 192.168.7.1-192.168.7.6/24
Dan semua pc sudah bisa saling terhubung, cara mengecek nya dengan mencoba melakukan ping ke pc beda vlan dari vlan yang beda.

Setelah itu masuk ke switch dan langsung ketikan enable, kemudian conf t.
Cara membuat vlan nya adalah sebagai berikut.
1. Ketikan vlan kemudian nama vlannya.

2. Kemudian jika ingin mengetahui vlan yang telah dibuat tinggal ketikan perintah do show vlan.

3. Gambar diatas bisa dilihat bahwa vlan yang kita buat sudah aktif namun belum ada port yang terisikan. Dan cara mengisikan nya adalah sebagai berikut.

 Arti dari konfigurasi diatas adalah, pertama kita ketikan int ra fa0/1,f1/1 artinya kita akan masuk pada mode interface, kemudian mengetikan switch port mode access, artinya kita mensetting interface yang digunakan. setelah itu ketikan switch port access mode vlan , artinya kita akan memasukan interface ke dalam vlan.

4. Setelah itu, lakukam pengecekan kembali. Dengan mengetikan do show vlan.

Dan hasilnya vlan yang kita buat tadi sudah terisi Port.
Berikut adalah pembuktian bahwa jika sudah menkonfigurasi vlan, jika pc 0 ke pc 3 tidak dapat terhubung meski satu jaringan.

Dapat disimpulkan, vlan berfungsi sebagai pengelompokan jaringan, seperti yang sudah dilakukan diatas. Dimana pc yang ada di vlan 10 dan vlan 20 tidak dapat terhubung walaupun IP yang digunakan masih dalam satu jaringan. Penggunaan vlan ini juga dapat dikatakan untuk menjaga informasi yang tidak seharusnya dilihat oleh kelompok lain, sehingga informasi itu akan tetap aman. Vlan juga dapat digunakan sebagai solusi dari lambatnya penyampaian pesan yang dikarenakan semakin banyaknya jaringan yang tersambung, dengan vlan ini penyampaian pesan akan lebih baik.

Lab 59 Hotspot

Cara konfigurasi hotspot adalah sebagai berikut

1. Pertama, kita buat ip address dengan interface wlan 1.

2. Kemudian ke Dhcp setup dan isikan interface ke wlan 1.

3. Setelah itu masuk ke menu wireless dan tab wireless isikan sesuai dibawah ini.

4. Untuk keamanannya dibuat pada security profiles, untuk authentication type nya centang yang wpa psk dan wpa2 psk. Setelah itu masukkan password yang diinginkan.

5. Setelah itu masuk menu Hotspot kemudian klik add.

6. Pada hotspot ini isikan nama, interface, address pool, dan profile nya.

7. Kemudian masuk ke tab server profile dan isikan name, dns name dan pada tab login nya pilih cara loginnya.

8. Setelah itu masuk ke tab user profile dan isikan name dan address poolnya.

9. Kemudian kembali ke tab server lagi dan pilih hotspot setup dan pada interface nya pilih yang wlan 1.

10. Kemudian klik next next sampai ke dns name dan isikan terserah namanya webnya. Ini nanti digunakan untuk nama web yang digunakan untuk membuka halaman hotspot.

LAB 58 Wireless Default Forward

Default forward digunakan untuk membuat suatu client agar dapat berkomunikasi dengan client lainnya. Sehingga apabila kita mengaktifkan fitur ini maka antar client dapat berkomunikasi sehingga dapat saling bertukar informasi yang pada akhirnya client bisa saja tidak aman karena terkoneksi dengan client lainnya.

Dan supaya tidak dapat saling komunikasi dan untuk menjaga keamanan lebih baik default forward nya dihilangkan.

Dan langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut

Jika menginginkan default forward nya dimatikan tinggal menghilangkan tanda centang.

LAB 57 Wireless Default Authenticate

Jika kita membuat konfigurasi access list dan connect list, maka kita harus menghilangkan ceklist karena apabila kita tidak meng uncheck maka sisyem tidak akan memeriksa daftar yang ada pada access list maupun connect list dan langsung menganggap bahwa seluruh perangkat akan diperbolehkan terhubung dengan router. Dan apabila kita hilangkan centangnya maka sistem akan memeriksa terlebih dahulu daftar perangkat yang ada pada access list maupun connect list sehingga sistem akan hanya mengijinkan perangkat yang terdaftar pada access list dan connect list.

Berikut langkah-langkah konfigurasinya
Tinggal menghilangkan tanda centang pada default authenticate nya.

LAB 56 Virtual AP & Wireless Router Gateway

Jika pada konfigurasi router biasanya kita menggunakan interface ethernet yang mengarah ke internet. Sedangkan pada router gateway kali ini menggunakan interface yang mengarah ke wlan dan kemudian client akan terhubung ke virtual ap yang dibuat.

Berikut adalah runtutan konfigurasinya

1. Buat wlannya terlebih dahulu dengan membuka menu wireless dan klik wireless interface kemudian enable kan dengan cara klik wlannya dan klik centang pada atasnya.

2. Kemudian klik dua kali dan setting mode nya menjadi station.

3. Kemudian klik scan untuk mencari SSID yang akan dijadikan pemancar.

4. Setelah itu klik start dan pilih SSID yang ingin dijadikan pemancar. 

5. Lalu, tambahkan virtual ap dengan klik add pada interface wlan 1.

6. Kemudian pilih mode ap bridge dengan ssid nya terserah kalian. Dan untuk keamanan nya bisa di setting maupun tidak.

7. Setelah itu buat bridge
8. Kemudian klik port pada interface nya pilih wlan 1 dan bridge nya pilih bridge 1
9. Lalu, buat new bridge lagi dengan port interface wlan 2, bridge nya tetap bridge 1.
Kemudian klik apply dan muncul tanda RS maka artinya konfigurasi yang kita buat telah berjalan.

LAB 55 Downgrade Pada Mikrotik

 Downgrade dilakukan untuk kembali menggunakan versi terdahulu dengan berbagai tujuan. Misal kita merasakan tidak nyaman dengan tampilan versi baru dan sedangkan pembaruannya hanya pada tampilannya saja atau bisa juga menu yang versi lama lebih mudah ditemukan. 

Cara melakukan downgrade cukup mudah dilakukan. Langkah-langkajnya adalah sebagai berikut:
Tinggal klik downgrade pada package yang dipilih.

LAB 54 Routing 2 Routers

Routing adalah pengenalan jaringan yang berbeda. Lantas bagaimana jaringan yang sama? Dikatakan satu jaringan jika network nya sama meski prefix nya berbeda.

Berikut adalah contoh topologinya. Dimana yang dapat diartikan bahwa jika Pc1 ingin bisa koneksi ke Pc2 maka harus menggunakan Ip Route sebagai gateway nya dan dengan ip tujuannya Network Pc2. Perlu diingat dalam pengisian gateway bisa melalui interface yang terhubung atau menggunakan Ip.

Berikut adalah langkah-langkah konfigurasi routing 2 router.

1. Pertama anda harus membuat Ip client dengan rule seperti dibawah.

2. Dan kemudian membuat Ip router gateway yang nantinya untuk memperkenalkan ip pc 1 ke pc 2.

3.  Setelah itu ke Dhcp server dan klik dhcp setup dan interface nya pilih ether 2.

3. Begitupun untuk ether 3 nya juga lakukan hal yang sama.

4. Kemudian pada ip route ketikan ip tujuan dengan gateway nya. Jika misal setingan ini pc 1 maka ketikan ip tujuan pc 2 dengan gateway ip route ether 3

Lakukan hal yang sama pada router 2 namun beda jaringan.
Setelah itu untuk pengecekan, yang pertama kita pastikan router bisa ping ke pc.

Sudah bisa pastikan juga client dapat ping ke ip route.

 Jika pc 1 bisa ping ke router 1 maka coba lakukan ping ke pc 2.

 Dan jika pc 1 bisa ping ke pc 2 otomatis pc juga bisa ping ke router 2

LAB 53 Wireless Hide SSID

Hide SSID merupakan fitur keamanan wireless mikrotik yang digunakan untuk menyembunyikan SSID dari segala perngkatyang ada disekitar nya. Hide SSID dilakukan dengan tujuan agar wireless kita tidak dapat dideteksi oleh perangkat lain, kecuali menambahkan manual SSID, Ip address beserta password nya. 

Langkah-langkah nya sangat mudah sekali untuk dilakukan. 

Ketika anda membuat sebuah wireless jika SSID nya inginu disembunyikan tinggal centang pada bagian hide wireless nya.

LAB 52 Wireless Security Profile

Security profile adalah salah satu fitur mikrotik yang berfungsi untuk alat keamanan suatu jaringan wireless yang memanfaatkan metode autentikasi dan enkripsi.

Langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut:

1. Pada menu wireless klik security profile.

2. Klik dua kali kemudian akan tampil seperti tampilan dibawah. Setelah itu, pilih authentication types nya dan isikan password nya kemudian apply oke.

3. Kemudian pada pembuatan wireless nya pada security profile nya diisikan nama password nya tadi.

LAB 4.2 DHCP Server

Langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut:

1. Install terlebih dahulu dhcp server nya dengan perintah sebagai berikut.

2. Setelah itu masuk ke dalam directory dhcp, dengan perintah berikut.

3. Untuk melakukan konfigurasinya ketikan perintah berikut.

4. Kemudian klik ctrl+w dan ketikan a sli kemudian enter. 

5. Jika sudah pada a slighty hilangkan tanda pagarnya semua seperti dibawah ini.

6. Setelah itu restart dengan perintah berikut.

BAB 3 Hak Akses

Cara merubah hak akses suatu file maupun directory, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Pertama, untuk mengetahui file dan directory apa saja yang ada 

2. Dan untuk mengetahui file dan directory beserta hak aksesnya dengan mengetikan ls -l

3. Dan untuk mengubah hak aksesnya ketikan chmod kemudian angka kemudian nama file.

4. Setelah di atur hak akses ketikan ls -l

LAB 51 Wireless Virtual Access Point Bridge

Virtual Access Point merupakan fitur wireless mikrotik yang memungkinkan membuat interface yang bersifat virtual sehingga kita dapat membuat lebih dari satu SSID. Pembuatan virtual disini dimaksudkan agar jika kita menginginkan membuat lebih dari satu SSID kita tidak perlu membeli perangkat lagi namun menggunakan virtual ini. 

Untuk lebih paham lagi langsung aja ke konfigurasinya:

1. Pada menu wireless pilih add, kemudian pilih virtual.

2. Kemudian pada mode nya pilih ap bridge. Setelah itu isikan SSID dan jika menginginkan keamanan lebih bisa juga tambahkan security profile.