Rabu, 26 Juni 2024

Konfigurasi Server Debian 10

Konfigurasi Server Debian 10

1. Konfigurasi Hostname

    #hostnamectl set-hostname serverpeserta7-peserta7.sch.id

    #nano /etc/hosts ( ip address    hostname )

    #hostnamectl

2. Ip  Address

    #nano /etc/ini.d/network/interfaces

        auto enp0s3

        iface enp0s3 inet static

                    address 192.168.x.2

                    netmask 255.255.255.248

                    gateway 192.168.x.1

    #/etc/init.d/networking restart

    #ping 8.8.8.8

3. IP DNS

    #nano /etc/resolv.conf

        nameserver 8.8.8.8

    #ping google.com

4. Repository

    #nano /etc/apt/sources.list

        deb http://kebo.vlsm.org/debian/ buster main non-free

        deb http://kebo.vlsm.org/debian/ buster-update main non-free

        deb http://kebo.vlsm.org/debian-security/ buster/updates main non-free

    #apt update

5. SSH Server

    #apt install openssh-server -y

    masuk putty ketikan ip

6. DNS Server

    #apt install bind9 -y

    #apt install dnsutils -y

    #cd /etc/bind

    #cat named.conf.default-zones (copy 2 zone atas)

    #nano named.conf

        (paste kan hasil copy an tadi disini, kemudian localhost ganti dengan pesertax.sch.id. local diganti ukk, dan db.127 diganti db.192)

    #cp db.local db.ukk

    #cp db.127 db.192

    #nano db.ukk

        (ctrl W+ ctrl R, localhost diganti pesertax.sch.id, 

        kemudian tambahkan www    IN    A    192.168.x.2)

 #nano db.192 

        (ctrl W+ ctrl R, localhost diganti pesertax.sch.id, 

        kemudian ganti 2.x.168    IN    PTR    pesertax.sch.id)

    #nano /etc/resolv.conf (ganti 192.168.x.2)

    #/etc/init.d/bind9 restart

    #nslookup pesertax.sch.id

    #ping www.pesertax.sch.id


             

Kamis, 19 November 2020

Lab. 32 Dynamic Routing RIP

 RIP (Routing Information Protocol) merupakan salah satu protokol routing distance vector yang digunakan oleh ribuan jaringan di dunia. Hal ini dikarenakan RIP berdasarkan open standard dan mudah diimplementasikan. Tetapi RIP membutuhkan konsumsi daya yang tinggi dan memerlukan fitur router routing protocol.   Sama halnya dengan Namanya RIP ini sekarang sudah jarang sekali pemakaianya karena adanya OSPF.  Namun, kita akan tetap mempelajarinya guna menambah pengetahuan kita terhadap routing.

Dan untuk topologi nya kita gunakan yang sederhana saja dimana hanya routing 2 router.

  1. Seperti biasa  kita buat terlebih dahulu ip dari masing-amsing router sesuai dengan ketentuan topologi diatas. 

  1. Kemudian kita buat routing rip dengan cara mengetikan sebagai berikut. Kita gunakan network dari masing-masing ip yang telah dibuat tadi dimasing-masing router.

  1. Setelah itu, kemudian untuk mengecek apakah routing RIP kita berjalan atau tidak kita cek pada ip route dan pastikan memiliki flag ADr yang artinya Active Dynamic RIP. 


  1. Setelah itu, lakukan uji coba dengan ping antar pc jika TTL maka konfigurasi RIP kita berhasil. 




Lab. 31 Virtual Link

 Pada jaringan OSPF terdapat beberapa area yang tergabung dalam satu AS. Setiap area ini memiliki perbedaan terutama untuk tipe LSA yang diterima di masing-masing router yang tergabung dalam area tersebut. Pada MikroTik sendiri terdapat 4 area OSPF yaitu Backbone area, Standart area, NSSA Area, dan Stub Area.

Dan masing-masing area (Standart, NSSA, Stub) pada jaringan OSPF harus terkoneksi langsung ke Backbone area. Sehingga dalam satu area OSPF akan ada sebuah router yang menjadi 'penghubung' antara area backbone dengan area lain, atau secara istilah disebut sebagai ABR (Area Border Router). Namun dilapangan bisa jadi ada area yang tidak memungkinkan untuk terkoneksi langsung ke backbone area.

Untuk kebutuhan tersebut pada OSPF terdapat fitur yang disebut 'Virtual Link'. Dengan fitur ini kita bisa menghubungkan area yang tidak terhubung ke backbone area melewati area lain.

Dan untuk pemahaman kita langsung studi kasus.

Dari topologi diatas kita ketahui bahwa terdapat 3 area.

  1. Pertama kita buat IP dari masing-masing router. 




  1. Setelah itu, buat ospf area pada router 2 dan 3 


  1. Setelah itu advertise kan network ke masing-masing area. 




  1. Setelah konfigurasi sudah coba lakukan ping dari router 1 ke router 4 dan lihat hasilnya. 


Dan hasilnya tidak diketahui route hostnya. Untuk saling terhubung maka kita tambahkan virtual link.


Setelah ditambahkan coba lakukan uji coba kembali apakah bisa ttl atau tidak. 



Dan hasilnya ternyata TTL maka konfigurasi kita tadi berhasil