Jumat, 20 Maret 2020

Lab 7. Routing Priority

Routing adalah sebuah mekanisme pengiriman paket data yang ditransmisikan dari satu network ke network yang lain. Pada sebuah router, biasanya mempunyai sebuah tabel routing yang digunakan untuk menyimpan informasi jalur routing yang akan digunakan ketika ada pengiriman data yang melewati router. Dan biasanya perusaan besar untuk menuju ke suatu tujuan, router tidak hanya memiliki satu gateway. Lantas bagaimana router menentukan pemilihan jalur routingnya? Ketika ada lebih dari satu rule routing, router memiliki mekanisme perhitungan jalur routing yang akan digunakan router untuk transmisi data. Pemilihan jalur Routing didasarkan pada parameter yaitu- dst-address dan distance pada tiap rule routing.
1. Router akan memilih rule routing dengan dst-address yang paling spesifik, Dikatakan spesifik, misalnya ada dst-address dan gateway yang sama namun beda prefik yang satu prefik /24 dan yang satunya lagi prefik /29, maka yang dipilih table routing dengan prefik/29.
2. Router akan memilih dengan melihat nilai pada parameter Distance di tiap rule routing, semakin kecil Distance maka rule itu akan digunakan.
3. Jika terdapat beberapa rule routing memiliki dst-address yang sama-sama spesifik dan juga memiliki distance yang sama, maka Router akan memilih dengan random (round robin).
Dan untuk pemahaman lihat topologi nya sebagai berikut.

Dengan melihat topologi diatas, terlihat bahwa R-1 dengan R2 punya 2 jalur, kita akan mencoba melakukan static routing dengan dst-address 192.168.29.0/24. Lantas, manakah jalan yang akan dipakai? Untuk mengetahuinya ikuti langkah-langkah konfigurasi berikut.
1. Konfigurasi IP address pada setiap perangkat sesuai dengan topologi diatas.



2. Kemudian konfigurasi ip route dengan dst-address 192.168.29.0/24 dengan 2 gateway yaitu 1.1.1.2 dan 2.2.2.2



3. Setelah itu kemudian coba lakukan ping ke pc apakah sudah bisa terhubung atau belum 


4. Dan ternyata sudah terhubung, namun kita coba lihat dia lewatnya pasti gateway 1.1.1.2 karena dengan dst-address yang sama dan dengan distance yang sama membuat yang satu tidak aktif.

5. Bagaimana jika kita menginginkan melewati gateway yang satunya. Sesuai dari keterangan sebelumnya kita akan ubah distance gateway 1.1.1.2 menjadi  lebih besar dari 2.2.2.2 agar yang dilewati 2.2.2.2
6. Setelah itu lakukan traceroute lagi dan coba lihat gateway yang dilalui akan berubah menjadi 2.2.2.2

Dan ternyata paket routing sudah melewati gateway yang kita tentukan, maka dengan ini bisa dinyatakan konfigurasi kita berhasil.

Rabu, 18 Maret 2020

Lab. 6. Point to Point Addresss

Sebelum membahas tentang Point to Point penulis akan menjelaskan tentang apa itu pengalamatan jaringan. Pengalamatan jarinngan atau kita kenal dengan istilah addressing merupakan suatu metode pengalamatan IP yang bertujuan untuk mengatur alamat suatu computer yang terhubung dalam jaringan global maupun local. Pengalamatan jaringan juga dapat digunakan untuk mengindentifikasi sebuah computer dalam suatu jaringan atau dalam sebuah jaringan internet. Pengalamatan IP berupa alamat yang terdiri dari 32 bit yang dibagi menjadi 4 Oktet yang masing-masing berukuran 8- bit. Pengalamatan IP merupakan sesuatu hal yang sangat penting karena pengalamatan ini yang akan menentukan dan mengidentifikasi alamat dari dalam sebuah computer pada jaringan dan juga memiliki identitas yang unik. Jadi, adanya alamat IP ini memudahkan untuk mengetahui sumber dan tujuan dari pengiriman paket ataupun menerima paket data. Dalam sebuah pengalamatan dibutuhkan prefiq yang digunakan untuk mengukur berapa banyak IP yang bisa digunakan dalam satu jaringan yang kita buat. Semisal untuk prefiq /24 maka ip yang dapat digunakan sebanyak 256, jika memang dibutuhkan banyak prefiq /24 menjadi efisien. Baagaimana jika kita membangun jaringan hanya ingin digunakan server dan client saja hanya membutuhkan 2 IP jika menggunakan prefiq/24 pasti tidak mungkin, karena terlalu banyak IP yang nganggur. Demi keamanan maka bisa menggunakan prefiq/32, yang dimana hanya bisa satu ip yang bisa digunakan. lantas bagaimana router ke dua apakah masih bisa menggunakan IP tersebut sedangkan ip tersebut sudah digunakan router kesatu. Jawabannya memang bukan IP tersebut yang digunakan namun, network dari router1 menjadi ip router 2 dan begitupun sebaliknya.
Bingung ya, dari penjelasan diatas. Ok, langsung saja pada contoh kasusnya.
Dari topologi diatas pasti sudah paham ya maksudnya. Untuk konfigurasinya adalah sebagai berikut
1. Buat ip dengan networknya pada kedua router 



2. Dan untuk pengujian lakukan ping dari kedua router



Lab. 5 Default Route

Konsep default route ini bisa dibilang sama dengan IP Summary karena sama-sama digunakan untuk meringkas table route. Namun jika IP Summary harus melakukan perhitungan subnetting terlebih dahulu jika Default Route kita menggunakan dst address 0.0.0.0/0 maka bisa langsung saling terhubung meski terdiri dari banyak network. Dengan menggunakan default route maka bisa langsung terhubung dengan yang lain tanpa ada cara tambahan seperti halnya dengan IP Summary. Tapi meski bisa digunakan untuk meringkas banyak network akan tetapi syarat nya harus dengan gateway yang sama, jika gateway berbeda maka harus membuat table routing tambahan.
Sebelum konfigurasi topologinya  adalah sebagai berikut

Langkah-langkah konfigurasinya 
1. Pada R-1 buat ip pada masing-masing ether sesuai dengan ketentuan diatas.

2. Begitupun dengan R-2

3. Kemudian buat ip route dengan dst-address 0.0.0.0/0 gateway router lawan.
4. Begitupun dengan R-2 tapi dengan gateway kebalikannya
5. Setelah itu lakukan uji coba dengan lakukan ping dari pc satu ke yang lain. Sebagai contoh saya mengambil ping dari PC-6 ke PC 1-5