Selasa, 26 November 2019

Lab 16 Spanning Tree Protocol Switch

Spanning Tree Protocol  adalah protokol jaringan yang menjamin topologi jaringan bebas pengulangan untuk penghubung ethernet lan. Fungsi dari spanning tree protokol adalah untuk mencegah pengulangan penghubung dan radiasi siaran yang disiarkan dari mereka. 
Dan untuk pemahaman berikut contoh konfigurasinya.
1. Pertama, buat terlebih dahulu layoutnya seperti dibawah ini.
2. Kemudian masuk switch 1 dengan ketikan enable, conf t. Setelah itu, lihat dulu spanning tree nya dengan menggunakan do sh spanning-tree.
3. Setelah memahami bagaimana penentuan root bridge mari kita coba untuk merubah priority supaya status root dari sw2 berpindah menjadi sw1. Kemudian ketikan spanning-tree vlan 1 priority 10


4. Jika anda melihat konfig diatas maka akan terlihat seperti gambar berikut.
5. Melihat gambar diatas terlihat bahwa status port pada sw1 berubah menjadi root bridge. Dan anda bisa lihat port yang sw 1 semua menyala namun pada sw2 hanya terdapat satu yang tidak menyala.
6. setelah itu, coba rubah kembali sw 2 kembali ke root bridge dengan mengetikan berikut,


7. setelah selesai coba lihat kembali status pada sw 2.


8.  Jika anda lihat pada layoutnya maka port yang tidak aktif juga akan berpindah.

Lab 2 Routing Static 2 Router

Routing adalah pengenalan jaringan yang berbeda. Lantas bagaimana jaringan yang sama? Dikatakan satu jaringan jika network nya sama meski prefix nya berbeda. Berikut adalah contoh topologinya. Dimana yang dapat diartikan bahwa jika PC1 ingin bisa koneksi ke Pc2 maka harus menggunakan Ip Route sebagai gateway nya dan dengan ip tujuannya Network Pc2. Perlu diingat dalam pengisian gateway bisa melalui interface yang terhubung atau menggunakan Ip.

 Untuk konfigurasi pada pembahasan modul kali ini kita mencoba untuk menggunakan GNS 3 dimana kita hanya menggunakan virtual device, dan menggunakan basis CLI. Tapi jika kalian ingin menggunakan basis GUI juga bisa. Jangan khawatir konfigurasi dalam GNS3 ini akan sama saja dengan real device. Ok, langsung saja langkah-langkah konfigurasinya adalah sebagai berikut: 
 1. Pertama, supaya lebih bisa memahami kita ubah terlebih dahulu nama masing masing router nya.


 2. Setelah itu, membuat Ip client dan kemudian membuat Ip router gateway yang nantinya untuk memperkenalkan ip pc 1 ke pc 2. Dari topologi diatas kita ketahui bahwa router ke PC tersambung melalui ether 2 dan ip yang ditentukan 192.168.11.1/24, maka kita tuliskan konfigurasinya dengan 
Ip address add address=192.168.11.1/24 interface=ether2 
Dan untuk menuliskan ip gatewaynya 
Ip address add address=1.1.1.1/30 interface=ether1

 
Begitu halnya dengan router 2 lakukan hal yang sama dengan ketentuan ip seperti topologi diatas. 


3. Kemudian setting ip pc secara static/manual dengan syarat harus sejaringan dengan ether2. Caranya dengan klik kanan PC-nya kemudian klik console, ketikan 
ip 192.168.11.2/24 192.168.11.1  
maksud dari konfigurasi diatas adalah ip 192.168.11.2/24 merupakan ip PC sedangkan 192.168.11.1 merupakan gateway nya (ip ether2). 

Lakukan hal yang sama dengan PC-2 dengan ip yang sejaringan dengan router. 

4. Kemudian pada ip route ketikan ip tujuan dengan gateway nya. Jika misal setingan ini pc 1 maka ketikan ip tujuan pc 2 dengan gateway ip route pc 2. Dan untuk penulisan konfigurasinya adalah sebagai berikut
 ip route add dst-address=192.168.31.0/24 gateway=1.1.1.2 
Maksud dari konfigurasi diatas adalah dst-address merupakan ip tujuan, berhubung kita konfigurasi nya di R-1 jadi dst-addressnya network PC-2 dan gateway-nya menggunakan ip route PC-2.

 Lakukan hal yang sama dengan Router 1 tapi untuk dst-address dan gateway nya diganti dengan network R-1. 

 Setelah itu untuk pengecekan, yang pertama kita pastikan router bisa ping ke pc. 


Jika sudah bisa TTL coba lakukan ping dari PC-1 ke PC-2, begitupun sebaliknya. Jika sudah TTL, maka routing 2 router anda sudah berhasil.


Sabtu, 23 November 2019

Lab 1 Konsep Routing

Lab 1 Konsep Routing
Routing adalah proses untuk memilih jalur (path) yang harus dilalui oleh paket. Jalur yang baik tergantung pada beban jaringan, panjang datagram, type of service requested dan pola trafik. Pada umumnya skema routing hanya mempertimbangkan jalur terpendek (the shortest path).
Terdapat 2 bentuk routing, yaitu:
- Direct Routing (direct delivery); paket dikirimkan dari satu mesin ke mesin lain secara langsung (host berada pada jaringan fisik yang sama) sehingga tidak perlu melalui mesin lain atau gateway.
- Indirect Routing (indirect delivery); paket dikirimkan dari suatu mesin ke mesin yang lain yang tidak terhubung langsung (berbeda jaringan) sehingga paket akan melewati satu atau lebih gateway atau network yang lain sebelum sampai ke mesin yang dituju.
 Konsep Dasar Routing
Routing adalah proses yang dialami datagram untuk mencapai tujuan di jaringan TCP/IP. Konsep routing adalah hal yang utama pada lapisan internet di jaringan TCP/IP. Hal ini karena pada lapisan internet terjadi proses pengalamatan. Data-data dari device yang terhubung ke internet dikirim dalam bentuk datagram, yaitu paket data yang didefinisikan oleh IP. Datagram memiliki alamat tujuan paket data. Internet Protokol memeriksa alamat ini untuk menyampaikan datagram dari device asal ke device tujuan. Jika alamat tujuan datagram tersebut terletak satu jaringan dengan device asal, datagram tersebut langsung disampaikan.Jika alamat tujuan datagram tidak terdapat di jaringa yang sama, datagram akan disampaikan kepada router yang paling tepat.
Routing dibedakan menjadi 2 yaitu: 
1. Routing Static
Routing static adalah informasi routing yang dibuat secara manual oleh user untuk mengatur kearah mana trafik tertentu akan disalurkan. Default route adalah salah satu dari static routes, dengan menentukan gateway untuk destination address tertentu 
2. Routing Dynamic
Routing dynamic adalah sebuah konfigurasi yang memungkinkan kita untuk melakukan konfigurasi secara mudah dan meminimalkan resources. Routing dynamic akan membuat otomatis saar menambahkan ip address pada interface dan informasi routing yang didapatkan dari protocol.