Selasa, 19 Mei 2020

Lab. 13 Routing Mark


Pilihan menggunakan lebih dari satu koneksi internet bisa menjadi solusi bagi kebutuhan network yang lebih lancar dan reliable. Akan tetapi, management yang kurang baik bisa membuat munculnya permasalahan baru. Dengan adanya lebih dari satu link, koneksi yang lalu Lalang akan melewati kedua link tergantung link mana yang sedang kosong. Dengan beberapa, pertimbangan, admin jaringan kadang memilih untuk sebuah koneksi ke jalur tertentu, missal koneksi tersebut merupakan koneksi aplikasi penting. Nah, untuk keperluan itu maka Routing Mark disini dibutuhkan. Adapun pengertian dari routing mark sendiri adalah metode yang bisa digunakan untuk menandai koneksi seperti apa yang ingin ditandai untuk mengarahkan lewat mana paket tersebut agar sampai tujuannya. Ingat, caranya dengan menandai paket. Fitur mikrotik yang digunakan untuk menandai paket adalah firewall mangle.
Untuk pemahaman kita coba lihat topologi berikut

Suatu pemisalan R-1 pada cloud satu merupakan ISP-A(Internet Service Provider), dan R-2 pada cloud 2 adalah ISP-B. Karena suatu hal kita sebagai penyedia layanan internet ingin memisahkan jalur koneksi internet antara client 1 dengan client 2. Disini kita setting PC1 agar mendapat internet dari ISP-A dan PC2 mendapat internet dari ISP-B. Seperti pembahasan diatas, untuk keperluan ini kita akan menggunakan routing mark.
Dan untuk konfigurasi nya sendiri adalah sebagai berikut:
1. Pertama, kita setting terlebih dahulu ISP nya agar mendapat internet dengan cara router gateway seperti biasa. Tapi disini karena berbasis CLI maka saya akan memberi tahu caranya bagi pemula yang belum tahu gimana. Ini berlaku dikedua ISP.

2. Setelah kedua ISP terhubung internet, kita lanjut ke konfigurasi router utama, dan untuk terhubung kedua ISP kita meggunakan dhcp client.


3. Kemudian kita membuat ip address yang mengarah ke client kita.

4. Nah, setelah ini kita menambah konfigurasi firewall mangle dengan action routing mark. Disinilah kita akan melakukan pemisahan jalur internetnya.


5. Setelah itu, kita buat default route dengan tambahan routing mark. Seperti lab sebelum-sebelumnya, disini untuk PC1 kita menggunakan gateway 1.1.1.1 untuk terhubung ke ISP-A dan PC2 menggunakan gateway 2.2.2.1 untuk terhubung ke ISP-B.

6. Untuk konfigurasi routing mark nya sudah selesai, akan tetapi belum berhasil perlu satu tahap lagi yaitu, kita tambahkan konfigurasi firewall nat action masquerade dan dhcp server, agar PC terhubung ke internet. Dan perlu diingat untuk dhcp server nya kita buat 2 yaitu untuk ether3 dan ether4.

7. Jika konfigurasi pada router sudah selesai, kita tinggal melakukan konfigurasi pada masing-masing PC.


 8. Dan untuk untuk melihat jalur mana yang digunakan dengan mengetikan trace google.com

Dan hasilnya sesuai yang kita harapkan yaitu, PC1 lewat jalur 1.1.1.1 untuk ke ISP-A, dan PC2 lewat jalur 2.2.2.1 untuk ke ISP-B.